Arsip Tag: Social Media Marketing

Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Menggunakan Iklan Di Sosial Media - Part 1

Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Menggunakan Iklan Di Sosial Media – Part 1

Sebelum kita memulai pembahasan lebih lanjut, kami akan menekankan satu hal: SOSIAL MEDIA merupakan sarana pemasaran iklan dan produk yang terlalu disuperiorkan, sepakat dengan hal ini ? Jika ya, berarti pembahasan ini akan lebih mudah dipahami, jika tidak maka kalian harus mengubah pola pikir kalian terlebih dahulu.

 

Jika dilihat dari statistik mungkin akan terlihat luar biasa. Di tahun 2015 silam, data yang didapatkan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ( Menkominfo ) mengatakan bahwa ada sekitar 38 juta pengguna internet yang berdomisili di Indonesia. 79% dari mereka merupakan pengguna sosial media yang aktif.

 

Terdengar banyak ? Jelas ! Tetapi kita perlu tahu, dalam praktek aslinya tidaklah seperti itu. Pernah lihat orang yang gagal dalam melakukan iklan di sosial media, bahkan hanya bertahan hanya dalam hitungan bulan yang begitu singkat ?

 

Lalu, sosial media itu tidak baik untuk promosi ? No ! Hanya saja cara yang ditempuh itu salah. Kita akan membahas hal yang paling sering dilakukan oleh pebisnis dalam mempromosikan iklan di sosial media.

 

Daftar akun -> Upload foto yang menarik -> Melengkapi profile yang ada -> Buat postingan ( video, tweet, text ) -> Cari retweet atau like.

 

Biasanya siklus mereka hanya seperti itu. Apakah cukup ? Absolutely no ! Kita masuk ke pembahasan yang lebih lanjut agar kalian bisa lebih paham.

 

Dalam memulai bisnis dengan sosial media, kalian perlu menerapkan satu social media utama. Jangan langsung protes, memang semakin banyak iklan kita tayang maka konsumen yang akan tahu mengenai produk kita juga akan semakin banyak. That’s true, tetapi mekanismenya tidak seperti itu. Berikut ini pertimbangan yang perlu kalian pikirkan:

 

-> Waktu -> Biaya -> Tenaga -> Ilmu

 

Tidak memiliki kendala dengan keempat hal diatas, anda boleh menggunakan lebih dari satu media sosial. Jika kalian ada masalah dengan empat hal tadi, putuskan satu media sosial yang paling banyak digunakan. Berikut ini data penggunaan media sosial yang ada di Indonesia.

 

 

 

Bisa kita lihat bahwa Facebook dan Twitter menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Itu berarti akan lebih banyak target yang bisa kalian capai jika kalian menggunakan platform media sosial tersebut untuk iklan.

 

 

 

Melihat diagram diatas, Facebook menjadi sosial media dengan pengguna terbanyak, apakah itu bagus ? Ya, tetapi tidak selalu seperti itu. Mengapa ? Karena kalian harus melihat beberapa karakteristik dan iklan yang akan kalian buat. Untuk pembahasan part pertama akan kita sudahi sampai disini. Untuk bab kedua akan segera kami upload, so stay tuned.

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 6

Setelah melihat data pengguna social media di artikel part 5, kali ini kita akan membahas tentang frekuensi dan waktu yang paling tepat untuk memposting. Ini akan menjadi part terakhir dalam pembahasan social media marketing.

 

Pertama-tama, kalian harus paham mengenai ini dahulu :

 

“Banyak Tidak Selalu Bagus, Sedikit Bisa Menjadi Bagus”

 

Berikut ini adalah frekuensi posting yang paling tepat dan optimal untuk masing-masing platform media sosial:

 

Facebook: posting paling sedikit 2x setiap harinya. Waktu yang paling tepat sekitaran pukul 8 – 12 siang dan pukul 5 – 10 malam.

 

Twitter: postingan paling sedikit 5x setiap harinya. Waktu yang paling tepat sekitar pukul 10 pagi – 3 siang dan 5 sore hingga 10 malam.

 

LinkedIn: cukup 1x setiap harinya, pagi adalah waktu yang paling tepat untuk melakukan post.

 

Pinterest: 3 – 4x setiap harinya, waktunya beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

 

Instagram: 1 – 2x setiap harinya, waktunya juga beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

 

Kembali ke pemahaman di awal pembahasan ini, ingatlah, banyak postingan belum tentu baik, dan sedikit postingan belum tentu buruk.

 

Mengapa demikian ? Karena kalian harus tahu kapan waktu dan bagaimana konten yang baik, konten yang di posting di waktu yang tepat akan lebih tepat sasaran dan mendapatkan banyak feedback ketimbang melakukan spam posting.

 

Untuk mendapatkan gambaran tentang waktu posting terbaik, kalian bisa melihat data yang dikeluarkan oleh pihak Buffer.

 

 

Baiklah, sampai disini pembahasan mengenai social media marketing. Semoga pembahasan ini dapat membantu kalian memaksimalkan konten yang akan kalian posting di media sosial. Pembahasan lainnya dapat kalian baca di artikel sebelumnya yah sobat.

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 5

Mari kita lanjutkan pembahasan kita mengenai social media marketing. Di part kelima ini, kita akan membahas tentang post di social media yang mendapatkan respon paling banyak.

 

Kita mulai dari Twitter, berdasarkan data yang didapatkan dari Twitter, postingan dengan photo dan URL yang mendapatkan raihan feedback terbanyak, baik itu Retweet, like ataupun comment. Mari kita lihat data dibawah ini :

 

 

Terlihat bukan, untuk postingan yang hanya mengandalkan hashtag, raihan responnya berada di titik terkecil dengan total 16% sedangkan raihan tertinggi didapatkan melalui postingan yang menyertakan gambar dan juga URL dengan total 35%.

 

Sedangkan ada perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Facebook, mari kita lihat data dibawah ini :

 

 

Jangkauan paling besar diraih oleh post dengan link didalamnya ( 30% ) sedangkan yang paling rendah diraih oleh post berdasarkan foto ( 8% ).

 

Dengan data diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa jika kalian ingin menggunakan Twitter, maka post yang harus dilakukan harus disertakan URL dan juga FOTO.

 

Berbanding terbalik dengan Facebook yang lebih banyak mendapatkan respon dari post yang menyertakan link sumber.

 

Selanjutnya, artikel seperti apa yang mendapatkan share atau like terbanyak ?

 

Menurut data yang dikeluarkan oleh OKDork dan BuzzSumo, dari 100 juta artikel yang diteliti, ternyata artikel yang paling banyak di share adalah artikel yang bisa membangkitkan perasaan, mari kita lihat data lengkapnya dibawah ini :

 

 

 

Perasaan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian :

 

1. Awe ( Kagum )
2. Laughter ( Lucu )
3. Amusement ( Hiburan )
4. Joy ( Bahagia )
5. Anger ( Marah )
6. Empathy ( Empati )

 

Jadi, jenis postingan yang paling efektif adalah postingan yang mengandung foto yang dapat meningkatkan perasaan kagum. Tapi pada prakteknya tidak sesederhana itu, kalian harus bisa mengkombinasikan berbagai macam perasaan untuk mendapatkan respon.

 

Baiklah kita akan akhiri bab kelima sampai disini. Bab berikutnya adalah penutup dari pembahasan Social Media Marketing, Stay Tuned !

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 4

Sebelum kita memulai pembahasan mengenai kesalahan tersebut, kita harus sepakat akan satu hal, sosial media itu gila. Sepakat ? Jika ya, mari kita lanjutkan pembahasan ini.

 

Jika melihat brand besar yang ada saat ini, mereka selalu memiliki akun official di sosial media, baik itu Facebook, Twitter, Instagram dan akun sosial media lainnya. Melihat postingan yang selalu di retweet atau di like ribuan kali, tentu kita menjadi tertarik.

 

Saat kita mencobanya, apa yang kita dapatkan ? Berbanding terbalik dengan ekspektasi bukan ?

 

Coba kita ingat kembali, apa alasan kita membuka media sosial. Sudah terbayang ? Untuk membeli sesuatu ? Atau jangan-jangan hanya untuk melihat update dan berkomunikasi dengan orang terdekat. Untuk lebih jelasnya, lihat info dibawah ini:

 

 

Miris ? Ya ! 94% pengguna sosial media hanya menggunakan sosial media untuk berinteraksi, baik itu untuk melihat foto, chatting, membuat status dan lain sebagainya.

 

62% responden mengaku tidak terpengaruh dengan iklan yang ada di sosial media. Faktanya memang seperti itu, terima atau tidak itulah faktanya.

 

Lalu apa gunanya kita menggunakan sosial media untuk melakukan promosi jika tidak memiliki dampak pada penjualan kita ?

 

Sebenarnya iklan di sosial media bukanlah untuk mencari pembeli. Memang ada pembeli yang langsung melakukan transaksi, pembeli ini dinamakan impulse buyer. Tetapi tujuan kita bukan untuk menjual, lalu apa ?

 

BRANDING ! 

 

Kita menggunakan sosial media untuk memperkenalkan produk kita, bukan untuk menjual produk kita. Mendapatkan pembeli adalah bonus. Tetapi tujuannya adalah agar orang bisa tahu akan produk yang kita jual.

 

Ingat pepatah ini: Sosial media bukan untuk menjual barang secara langsung, melainkan mendapatkan reputasi dan pengakuan akan brand yang kita miliki.

 

Sampai sini kita setuju ?

 

Marketing menggunakan sosial media bukanlah untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, melainkan untuk jangka panjang. Jika produk yang ingin kita jual sudah dikenali oleh publik, maka secara tidak langsung pembeli yang akan datang mencari produk kita. Sampai sini dulu pembahasan kita mengenai kesalahan dalam mempersepsikan marketing sosial media.

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 3

Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai teknik marketing melalui media sosial. Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Facebook dan juga Twitter, sekarang kita akan masuk ke materi Instagram serta menetapkan kepribadian dalam teknik marketing.

 

Alasan mengapa kalian harus menggunakan Instagram:

 

Jika iklan yang akan kalian pasarkan dapat dimengerti melalui satu foto yang indah.

 

Jika kalian tidak bisa membuat foto yang menarik untuk dilihat, hindari Instagram.  Menurut grafik yang diberikan pada artikel part 2 kemarin, pengguna Instagram juga tergolong kecil, dimana pada umur 45 tahun keatas sudah hampir tidak ada pengguna Instagram.

 

Alasan mengapa kalian harus menggunakan LinkedIn :

 

Jika produk yang akan kalian jual bersifat Bisnis ke Bisnis, bukan Bisnis ke Konsumen.

 

Ini berarti, target kalian bukanlah perorangan, melainkan ruang lingkup yang lebih besar. LinkedIn merupakan media yang banyak digunakan para pebisnis, bukan perorangan.

 

Sekarang mari kita masuk ke pembahasan KEPRIBADIAN MARKETING :

 

Kita akan ambil contoh dua jenis kepribadian dalam marketing, yang satu bersifat santai, dan yang satu bersifat formal.

 

 

Contoh marketing yang bersifat santai : 

 

 

Coba kalian perhatian, tata bahasa yang digunakan cenderung friendly dan tidak mengikuti bahasa baku yang sesuai dengan KBBI. Targetnya biasanya adalah remaja hingga anak muda dibawah 35 tahun.

 

Contoh marketing yang bersifat formal :

 

 

Terlihat bukan perbedaannya ? Nah yang perlu kalian lakukan adalah mencocokkan jenis kepribadian mana yang cocok dengan produk yang akan kalian jual.

 

Perlu menjadi catatan, SERIUS itu tidak harus KAKU, dalam artian kalian tetap bisa menggunakan kalimat formal, namun tidak perlu terlalu kaku sehingga membuat orang malas untuk membaca ataupun melihatnya.

 

Untuk pembahasan terakhir di bab ketiga ini, saya akan melampirkan beberapa kepribadian social media yang bisa kalian jadikan referensi.

 

 

Untuk part ketiga akan kita akhiri sampai disini, untuk pembahasan bab empat akan kita lanjutkan pada artikel berikutnya. Stay tuned !

 

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 2

Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai social media marketing. Bagi kalian yang belum membaca part 1, silahkan dibaca terlebih dulu agar paham tentang pembahasan kali ini.

 

Sebelum itu, mari kita perhatikan tabel berikut ini:

 

 

Data diatas merupakan data yang diambil pada tahun 2013, coba perhatikan, social media yang paling banyak digunakan dan yang paling superior adalah Facebook.

 

Apakah Facebook yang paling bagus ? No ! Belum tentu !

Untuk ukuran dan umur, mungkin Facebook dan Twitter lah yang paling unggul. Tapi kalian harus tahu tujuan atau audiens yang anda targetkan.

 

Gunakan Facebook untuk social media marketing jika kalian bukan tipe orang yang mau ambil pusing. Dala artian, karena begitu banyak pengguna Facebook, maka audiens yang kalian targetkan akan lebih mudah untuk dijangkau, namun kalian juga perlu ingat, karena rentan umur, usia, dan kuantitas yang berbeda, itu berarti marketing kalian juga beresiko salah sasaran.

 

Facebook memiliki kelebihan seperti banyaknya pilihan media yang bisa kalian buat, bisa video, bisa gambar, bisa tulisan dan lain sebagainya. Frekuensi konten boleh rendah, tapi ingat tentang kualitas !

 

Gunakan Twitter untuk social marketing jika kalian tipe orang yang menargetkan audiens dengna rentan umur 18-35 tahun. Mengapa demikian ? Pasalnya usia pengguna Twitter sebagian besar merupakan kalangan muda. Kalian juga harus ingat, Twitter hanya mengijinkan 140 kata per post, ini berarti kalian harus bisa mendeskripsikan produk kalian dalam 140 kata.

 

Nah pembahasan part 2 sampai disini dulu, di part ketiga kita akan membahas mengenai Instagram dan juga Linkedin. Selain itu akan ada pembahasan kepribadian brand di social media, stay tuned ~!

Pelajari Teknik Social Media Marketing: Part 1

Sebelum kita mulai pembahasan lebih lanjut, saya akan mengatakan ini secara jujur :

 

SOCIAL MEDIA MARKETING SELAMA INI TERLALU DIBESAR-BESARKAN !

 

Jika kalian punya pikiran yang sama, lanjutkan membaca artikel ini, jika tidak, ya tetap dibaca karena yang akan dibahas ini adalah fakta yang diambil dari data yang akurat.

 

Mayoritas pengguna internet yang menghabiskan waktu untuk sosial media mencapai 78%, banyak ? Tentu saja ! Namun dari sekian banyak orang yang menjalani social media marketing akan keok hanya dalam beberapa bulan saja.

 

Pertama kita bahas persepsi yang salah dari social media marketing terlebih dahulu.

 

Dalam prakteknya, yang dilakukan kebanyakan orang dalam social media marketing hanya dua :

 

Pertama adalah buat akun, pasang foto profil menarik, bio yang menarik, dan melengkapi profil.
Kedua adalah posting hal-hal menarik demi mendapatkan like dan retweet.

 

Sederhana ? Ya ! Cukup ? Tidak ! Perlu kalian  tahu, social media marketing tidaklah semudah buat akun dan posting belaka.

 

 

Untuk melakukan teknik ini, tentukan satu akun utama kalian, mengapa hanya satu ? Karena ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan dan kalian harus memfokuskan hanya pada satu akun saja. Apa saja yang harus diperhatikan ?

 

  1. Waktu yang dibutuhkan untuk menangani akun tersebut.
  2. Biaya yang harus dikeluarkan.
  3. Tenaga manusia.
  4. Ilmu.

Social media marketing itu bukan cuma soal melakukan postingan yang bisa menarik perhatian. Dan perlu kalian tahu, social media marketing tujuan utamanya bukanlah penjualan, melainkan BRANDING.

 

Oleh sebab itu, kalian perlu memilih social media yang tepat. Mengapa ? Karena kalian sebagai pelaku bisnis online baru tidak akan bisa langsung aktif di banyak akun sosmed, maka dari itu kalian perlu menetapkan beberapa hal seperti:

 

  1. Ukuran: Lebih besar lebih baik, tapi tidak menentukan angka penjualan.
  2. Audiens: Targetkan siapa yang akan anda sasar.
  3. Konten: Kalian harus tahu, media sosial untuk penempatan foto, video, gambar, teks tidaklah sama.

Baik sampai disini kita akan sudahi bab pertama, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai social media marketing di bab kedua, stay tuned.